Wara-wara

A. Panduan Praktis Font Carakan Jawa :

1. DOWNLOAD program font carakan-anyar yang terbaru di link ini :  https://sites.google.com/site/hanacarakan/font/Carakan-Anyar-Rev-01D.ttf?attredirects=0&d=1
2- Simpan di komputer anda. Ingat-ingatlah lokasi dimana anda menyimpan file tersebut, jangan sampai lupa.

3- Instalasi Font di Windows:
Cara Install Fonts Ini Berlaku Umum untuk Semua Font di Windows.
Sebelum melakukan langkah-langkah berikut ini, tutuplah semua program yang sedang anda jalankan.

I- Install Font Secara Sistemik:

a- Kliklah pada "Control Panel" Windows anda, lalu klik "Fonts"
b- Klik pada menu "File" => Install New Fonts
c- Ikutilah pada tampilan selanjutnya, dengan mem-browse lokasi tempat di mana anda menyimpal file font "Carakan-Anyar-Rev-01D.ttf" tersebut, pilihlah, lalu klik "OK"
d- Selesai

II- Install Font Secara Manual:

a- Bukalah folder tempat anda menyimpan file "Carakan-Anyar-Rev-01D.ttf"
b- Arahkan panah pointer mouse anda pada file tersebut, lalu klik kanan-lah mouse anda, lalu pilih "Copy"
c- Kemudian klik "My Computer" pada Windows anda.
d- Browse direktori "C:\", lalu klik folder "Windows", lalu klik folder "Fonts"
e- Klik kanan-lah mouse anda folder "Fonts" tersebut, lalu pilih "Paste"
f- Selesai

4- Installasi Font di Linux Ubuntu:
a- Tutuplah semua program yang sedang anda jalankan.
b- Bukalah terminal/console anda, lalu masuk ke direktori penyimpanan file "Carakan-Anyar-Rev-01a.ttf" tersebut, (misal nama direktorinya "font-anyar")
-----------------------------------------------------------
userhome@linux$ cd font-anyar (enter)
font-anyar@linux$ sudo mkdir /usr/share/fonts/fontjawa (enter)
masukkan-password: xxxxxxxx (masukkan password login anda, lalu enter)

font-anyar@linux$ sudo cp Carakan-Anyar-Rev-01D.ttf /usr/share/fonts/fontjawa/Carakan-Anyar-Rev-01D.ttf  (enter)

font-anyar@linux$ exit (enter)
-----------------------------------------------------------
Font anda siap digunakan..
SELESAI
-----------


ttd
Pavkar Dukunov

Panduan iki dening Pavkar Dukunov,  Mangga Dipuntularaken dhateng sinten kemawon.


Jangan Lupa ikuti pandua selanjutnya mengenai :


B. Panduan Praktis Install Keyboard :

1- Download program Javanese-Keyboard yang anyar di link ini: sites.google.com/site/hanacarakan/font/dukunov_rev-01a.rar
2- Simpan di komputer anda. Lalu "extract" file tersebut.

3- Carilah file dengan nama "setup.exe". lalu double-klik file setup.exe tersebut.

4- Tunggu sampai selesai, dan jika sudah menyatakan selesai, klik-lah "close"

5- Keyboard anda sudah siap digunakan.

6- Bukalah Facebook, letakkan kursor pada tempat yang akan digunakan untuk menulis, lalu tekan bersama-sama "SHIFT+ALT", lalu cobalah menulis di Facebook anda.

7- Jika ingin "switch" lagi ke mode pengetikan alfabetik normal, tekanlah lagi bersamaan tombol "SHIFT+ALT"

PANDUAN MENGETIK DI WORD:
Jika ingin menulis di Word ataupun program yang lain, caranya adalah sbb:
a- Pilihlah terlebih dulu Font "Carakan-Anyar" untuk pengetikan anda.
b- Tempatkan kursor di tempat yang ingin digunakan mengetik
c- Switch keyboard dengan "SHIFT+ALT"
d- Mengetiklah dengan baik dan benar.
e- Jika ingin "switch" lagi ke mode pengetikan alfabetik normal, tekanlah lagi bersamaan tombol "SHIFT+ALT"
f- Selesai.

Note:
Menekan secara bersama-sama tombol "SHIFT+ALT" adalah trik standard pada semua komputer untuk melakukan "Keyboard Switching"


C. Panduan Praktis Input Key :

https://0c783029-a-62cb3a1a-s-sites.googlegroups.com/site/hanacarakan/font/TABEL-INPUT-KEY-REV-01A.pdf?attachauth=ANoY7cq80wZAwKLsSBtL1V05VybKoiED_Jm_1nBR3BoFfvxHvgJZ6fU-u4yvUucw4GoURu20I2vxcIrkoPSEo3upCBFKH3C6tkCXJA301SiD_VUz3K5El3H-Ab-OE7S807nmf6A7gvRZ4J7BjT8wovYWv5OCjSkASXGx9brKX-Q8r0IauSUZUanuqhLWgQd5-BXahf9F61fO-naXteU5zcIpf31Q08XBwrHXbcrru41PrHS0JpTcmgI%3D&attredirects=0



Selamat Mencoba !! :)

 


 

Mlebu Koran

Sasi Juli kapungkur, aku lan kanca-kancaku melu adicara ing PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) kaping 25, manggon ing Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Lumantar laman : Unnes.ac.id

Kuda Lumping Juga Dapat Emas di Pimnas

Sabtu, 14 Juli 2012 



Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang terdiri atas Ayu Ftriyani, Dani Ardiyawan, Guruh Tri Utomo, dan Uswatun Hasanah berhasil memperoleh medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXV di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang ditutup Kamis (12/7) malam.
Tim Unnes ini memperoleh emas dengan program pengangkatan teater kuda lumping di Desa Baran Dukuh Lor Bandungan Kabupaten Semarang.
“Saat presentasi, tim kami mendapat giliran terakhir. Para peserta lain dan dewan juri yang berada di ruang terlihat sudah jenuh dan mengantuk. Namun ketika tim kami tampil, keadaan menjadi tampak lain. Para penari sambil menjinjing kuda lumpingnya dengan diiringi suara gendang yang mengalun merdu sontak saja membuat seisi ruangan menjadi hidup oleh tepuk tangan. Rasa kantuk pun sirna,” kata Ayu Ftriyani, ketua tim.
“Program pengangkatan kembali kesenian kuda lumping didasari oleh mati surinya kesenian ini.  Padahal, kesenian ini memiliki potensi wisata seni yang cukup besar bagi Desa Baran,” kata Ayu.
Fitriani juga mengatakan, minat masyarakat sudah mulai berkurang, terutama pada generasi muda. Dengan begitu, generasi penerus kesenian kuda lumping di wilayah itu bisa dibilang sangatlah kecil atau bahkan tidak ada.
Ayu menyebutkan, letak Baran yang berada di wilayah Bandungan memiliki posisi strategis karena kawasan tersebut merupakan kawasan wisata di Kabupaten Semarang. Jika sampai mati, akan sangat disayangkan karena sebenarnya dapat dikelola dengan baik.

Dani Ardiyawan, salah satu peserta mengatakan, teater kuda lumping merupakan sebuah alur cerita drama tari yang memiliki alur cerita rakyat dengan menggunakan dalang. Program yang dibuat oleh mereka di antaranya dengan mengelola pertunjukan kuda lumping menjadi lebih menarik dan mendokumentasikannya ke dalam kepingan DVD.
Selain itu, lanjut Ardiyawan, pihaknya juga meminta dukungan pihak terkait seperti Dinas Pariwisata serta mengajak masyarakat setempat untuk melakukan kaderisasi pemain mulai dari yang termuda.
“Kuda lumping merupakan salah satu kesenian rakyat yang menonjol di Desa Baran Dukuh Lor Bandungan. Namun pengelolaannya belum begitu matang. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan kesenian itu dapat menjadi andalan dari sisi wisata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat,” harap Dani Ardiyawan.





Lumantar Suaramerdeka.com

05 Agustus 2012
Kembangkan Teater Kuda Lumping, Berbuah Emas di Pimnas
 
image
SABET EMAS:  Empat mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil menyabet medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). (suaramerdeka.com/Anggun Puspita)
SEMARANG, suaramerdeka.com - Pertunjukan kuda lumping umumnya ditampilkan dengan sentuhan unsur magis dan mistis, sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak untuk menontonnya atau terlibat menjadi pemain di dalamnya. Padahal, kesenian ini perlu dilestarikan dan ditanamkan kepada generasi muda sejak dini.
Maka itu, muncullah ide dari sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk mengembangkan kesenian teater kuda lumping yang pemainnya adalah anak-anak dan remaja usia sekolah di Desa Baran Dukuh Lor, Kabupaten Semarang. Tidak hanya menciptakan pertunjukkan kuda lumping yang jauh dari unsur magis, empat sekawan yang diantaranya Ayu Fitriani (20), Dani Ardiyawan (18), Guruh Tri Utomo (19), dan Uswatun Hasanah (20) ini juga hendak mengangkat potensi wisata di daerah tersebut.
Dan atas kerja sama serta kreativitas itu, mereka berhasil menyabet medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke 25 untuk kategori program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat di Yogyakarta, belum lama ini.

Salah satu anggota tim, Ayu Fitriani menuturkan, masyarakat di Desa Baran Dukuh Lor sebelumnya sudah mengembangkan kesenian kuda lumping. Namun, sejak beberapa tahun lalu aktivitas kesenian itu mandek (berhenti, red-). Sehingga, atas dasar itu dirinya bersama tiga teman lainnya mencoba menghidupkan kembali kesenian yang sudah menjadi ciri khas desa tersebut.
"Kami berinsiatif memodifikasi kesenian kuda lumping konvensional yang awalnya sarat dengan unsur magis menjadi pertunjukkan yang ada sentuhan teatrikalnya. Sehingga, semakin menambah nilai jual kesenian tradisional tersebut," tutur mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu.
Kesenian kuda lumping yang selama ini dimainkan tanpa jalan cerita itu diubah oleh mereka dengan sentuhan teatrikal yang sarat dengan muatan cerita lokal masyarakat setempat. Selain itu agar pertunjukkan semakin menarik, pemain yang dilibatkan dalam teater kuda lumping adalah anak-anak desa tersebut.
Pada pementasan perdana di desa setempat 15 April lalu, antusiasme masyarakat ternyata besar dalam bermain teater kuda lumping. Sebab, setidaknya 70 orang warga ikut bermain dalam pertunjukkan tersebut. Bahkan pentas perdana itu dihadiri berbagai kalangan terkait, terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar