Pertengahan Bulan Juli lalu kami mengikuti PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-25 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam lomba tersebut kami merupakan 1 dari 13 kelompok yang mewakili Universitas Negeri Semarang.
Dan artikel dibawah ini diambil dari laman :
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
05 Agustus 2012
Kembangkan Teater Kuda Lumping, Berbuah Emas di Pimnas

SABET EMAS:
Empat mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri
Semarang (Unnes) berhasil menyabet medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional (Pimnas). (suaramerdeka.com/Anggun Puspita)
Maka itu, muncullah ide dari sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk mengembangkan kesenian teater kuda lumping yang pemainnya adalah anak-anak dan remaja usia sekolah di Desa Baran Dukuh Lor, Kabupaten Semarang. Tidak hanya menciptakan pertunjukkan kuda lumping yang jauh dari unsur magis, empat sekawan yang diantaranya Ayu Fitriani (20), Dani Ardiyawan (18), Guruh Tri Utomo (19), dan Uswatun Hasanah (20) ini juga hendak mengangkat potensi wisata di daerah tersebut.
Dan atas kerja sama serta kreativitas itu, mereka berhasil menyabet medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke 25 untuk kategori program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat di Yogyakarta, belum lama ini.
Salah satu anggota tim, Ayu Fitriani menuturkan, masyarakat di Desa Baran Dukuh Lor sebelumnya sudah mengembangkan kesenian kuda lumping. Namun, sejak beberapa tahun lalu aktivitas kesenian itu mandek (berhenti, red-). Sehingga, atas dasar itu dirinya bersama tiga teman lainnya mencoba menghidupkan kembali kesenian yang sudah menjadi ciri khas desa tersebut.
"Kami berinsiatif memodifikasi kesenian kuda lumping konvensional yang awalnya sarat dengan
unsur magis menjadi pertunjukkan yang ada sentuhan teatrikalnya. Sehingga, semakin menambah nilai jual kesenian tradisional tersebut," tutur mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu.
Kesenian kuda lumping yang selama ini dimainkan tanpa jalan cerita itu diubah oleh mereka dengan sentuhan teatrikal yang sarat dengan muatan cerita lokal masyarakat setempat. Selain itu agar pertunjukkan semakin menarik, pemain yang dilibatkan dalam teater kuda lumping adalah anak-anak desa tersebut.
Pada pementasan perdana di desa setempat 15 April lalu, antusiasme masyarakat ternyata besar dalam bermain teater kuda lumping. Sebab, setidaknya 70 orang warga ikut bermain dalam pertunjukkan tersebut. Bahkan pentas perdana itu dihadiri berbagai kalangan terkait, terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang.
Casino Review – The OG of the Chinese gambling industry
BalasHapusCasino gambling is 승인 전화 없는 가입 머니 a popular pastime, 브라밝기조절 as a gambling the Chinese gambling market was 메가 슬롯 established 벳 센세이션 by the opening of 배팅 the Rating: 7/10 · Review by GI Cheek